“Sebenarnya aku punya kakak cowo Mas, tapi dia udah gak
ada” Tulisku singkat di ponsel yang sedari tadi kugenggam. “Gak ada?maksudnya gimana
dek ?” tulisan singkat yang menghiasi layar ponselku, tertera nama pengirim
“Mas Adie”. “Yaudah meninggal Mas, beberapa tahun yang lalu Masku main di
cekungan air belakang rumah, terus meninggal karena tenggelam Mas, dan sampai sekarang
aku ingin sekali mempunyai kakak cowo yang bisa lindungin aku, tapi its so impossible” sedikit curhatku kepada
Mas Adie. Beberapa detik kemudian kurasakan ponsel ku bergetar di atas bantal
Donald bebek punyaku *hehehe “Aku mau jadi masnya adek kok,” dengan terkaget campur
seneng karena Mas Adie mau jadi mas ku, sedih ingat peristiwa yang lalu
*Nostalgia bentar gak apa-apakan ? heheehe.
Jam dinding tak henti-hentinya berdetik, siang akan bertukarmenjadi
malam, bintang-bintang yang berpijar berserakan di angkasa tampak indah kulihat
di kedua bola mataku. “Apa bener ya Mas Adie mau jadi mas ku ?Tapi tetep ajah gak
bakalan bisa jadi mas ku, sudah takdir dari Allah sih, ah yaudah lah its
Impossible” celotehku sembari duduk di balkon dan memandangi bintang yang
mewarnai langit hitam malam ini.